Senin, 12 Januari 2015

MANAJEMEN ASET - CHAPTER 04



PERENCANAAN KEBUTUHAN ASET

Seperti dalam siklus alur aset yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa alur pertama dalam siklus tersebut merupakan perencanaan kebutuhan aset.

Planning atau perencanaan menurut Mohammad Zain (2008:68) adalah salah satu unsur manajemen yang secara tidak langsung menyatakan bahwa manajer harus terlebih dahulu memikirkan segala sesuatunya dengan matang berkenaan dengan tujuan dan tindakannya.

Adapun tujuan dari perencanaan  (Sugiama, 2013) adalah untuk :

  • Memperjelas arah atau clarify direction
  • Memotivasi karyawan
  • Mempertinggi efisiensi sumberdaya, dan
  • Menyediakan cara untuk menentukan kemajuan atau peningkatan.

Sehingga perencanaan kebutuhan aset sendiri termasuk salah satu kegiatan yang dimana pada alur ini sebuah perusahaan ataupun instansi merencanakan kebutuhan-kebutuhan apa yang sedang dibutuhkan / diperlukan. Dan mencari informasi akan kebutuhan yang sedang dibutuhkan / diperlukan tersebut, hal ini berfungsi agar sebuah perusahaan mendapatkan kebutuhan yang sesuai dan tepat dengan perencanaan pada alur pengadaan aset nanti.

Pada tahap awal perencanaan harus menentukan rencana strategis (Renstra) perusahaan, menterjemahkan strategi tersebut ke daalam rencana aksi / kegiatannya yang dinamakan actions plans. Secara umum siklus dalam sebuah perencanaan pengadaan aset dapat digambarkan Gambar 1.



                       Proses Umum Perencanaan Kebutuhan Aset (Sugiama, 2013)
                                                         (Rezli, 2015)

Setiap organisasi baik swasta maupun pemerintah tentu membutuhkan aset. Setiap kebutuhan aset perlu direncanakan sesuai dengan  rencana induk, rencana institusi, rencana kerja tahunan, rencana anggaran organisasi bersangkutan. Seluruh rencana dapat direalisasikan melalui pengajuan proposal yang anggarannya ssesuai dengan pagu anggaran yang ditetapkan organisasi bersangkutan untuk pengadaan aset bersangkutan.

Daftar Rujukan :
- Sugiama, A. Gima (2013). Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta, Edisi 1.
- Zein, Mohammad (2008). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat, Edisi 3. [online] tersedia: https://books.google.co.id/books?id=8_dGZ7w3nsgC&pg=PA15&dq=perencanaan+manajemen&hl=en&sa=X&ei=jWW3VPfuJoWSuASryYKoDg&redir_esc=y#v=onepage&q=perencanaan%20manajemen&f=false. Diunduh pada tanggal 15 Januari 2015 pukul 15.12
 

MANAJEMEN ASET - CHAPTER 03

SIKLUS ASET



                                                          Siklus Alur Aset
                                                          (Sugiama, 2013)

Dalam manajemen aset terdapat siklus aset. Siklus aset merupakan sebuah alur suatu aset, seperti barang yang dimulai dari awal perencanaan barang sampai alur tersebut berakhir di tahap pemusnahan aset.
Menurut Dr. A. Gima Sugiama secara umum, setiap aset yang dikelola melewati alur :

  • Perencanaan kebutuhan aset
  • Pengadaan aset
  • Inventarisasi aset
  • Legal audit aset
  • Penilaian aset
  • Pengoperasi dan pemeliharaan aset
  • Pembaharuan / Rejuvenasi aset
  • Penghapusan aset
  • Pengalihan melaui penjualan, penghibahan, penyertaan modal, atau pemusnahan aset.

(Sugiama, 2013 : 26)

Secara garis umum perencanaan kebutuhan aset merupakan sebuat rencana tentang barang-barang atau aset-aset apa saja yang dibutuhkan / diperlukan oleh sebuah perusahaan atau instansi. Setelah melalui perencanaan kebutuhan aset kita memasuki alur pengadaan aset yang dimana rencana kebutuhan aset tadi diadakan barangnya dengan membeli barang (aset) tersebut. Setelah itu semua aset-aset yang dimiliki sebuah perusahaan ataupun instansi harus dicatat kepemillikannya (inventarisasi aset). Hal ini merupakan proses yang sangat penting karena sebuah perusahaan harus mengetahui aset-aset apa saja yang mereka miliki. Kemudian pencatatan yang mewakili atas barang yang dimiliki perusahaan tersebut harus didukung dengan bukti-bukti kepemilikan atas aset-aset (legal audit aset), seperti tanah dengan buktinya SHM (Surat Hak Milik). Setelah itu,semua aset-set tersebut dapat dinilai (penilaian aset) berdasarkan kegunaan dan fungsinya yang masih dalam keadaan baik. Dari tahun ke tahun aset-aset ini akan berubah peniaian, hal ini dikarenakan penggunaan dari aset tersebut. 

Setelah itu, aset-aset ini pun harus dioperasikan dan dipelihara (pengoperasian dan pemeliharaaan aset) dengan efektif dan efisien agar sebuah perusahaan ataupun pemerintah akan mencapai hasil yang optimal. Apabila aset-aset  tersebut telah dioperasikan selama bertahun-tahun, diperlukan adanya pembaharuan atau rejuvenasi aset untuk mengoptimalkan kembali fungsi dari aset tersebut. Apabila aset tersebut tidak dapat lagi diperbaharui atau diperbaiki maka aset tersebut akan melalui alur penghapusan aset yang berupa pengalihan aset (penjualan, pengihibahan dan penyertaan modal) atau pemusnahan aset.

Selain itu adapun siklus aset menurut J. D Campbell, Coopers dan Lybrand Library yang menggambarkan total lifecycle asset management seperti gambar dibawah ini :


                  Campbell, J. D , Jardine, McGlynn, Asset Management Excellence, 2011.
                   Sumber : http://www.scielo.org.za/img/revistas/jsaimm/v113n3/17f06.jpg


Daftar Rujukan :
- Campbell, J. D , Jardine, McGlynn (2011). Asset Management Excellence. USA:  CRC Press Taylor & Francis Group. [online] tersedia: https://books.google.co.id/books?id=W96gu5XqM50C&printsec=frontcover&dq=life+cycle+asset&hl=en&sa=X&ei=72a3VNS3H5GTuATpn4LADg&ved=0CB0Q6AEwAA#v=onepage&q=life%20cycle%20asset&f=false. Diunduh pada tanggal 15 Januari 2015, pukul 14.48 

- Sugiama, A. Gima (2013).  Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta, Edisi 1.